Pedagang Kaki Lima (PKL) dianggap menimbulkan kesemrawutan Kota Surakarta karena membuat kumuh dan menimbulkan kemacetan. Demi menjaga keindahan kota, para PKL menjadi sasaran relokasi Pemerintah Kota Surakarta. Kondisi tersebut menimbulkan permasalahan baru bagi PKL lantaran kehilangan pelanggan serta rendahnya anemo pengunjung karena sebagian besar masyarakat belum mengetahui keberadaan lapak baru pasca relokasi. Solusi yang dapat ditempuh dari permasalahan tersebut adalah melalui pelatihan inovasi pemasaran dan strategi promosi bagi PKL, meliputi: (1) pelatihan dan pendampingan memfokuskan pada strategi inovasi pemasaran, meliputi: kemitraan dengan marketplace/e-commerce produk kuliner, (2) perancangan alternatif program promosi sesuai dengan target pasar, dan promosi di sosial media, dan (3) pelatihan strategi promosi melalui perancangan desain identitas visual yang diaplikasikan pada berbagai media, seperti: booth / gerobak, kemasan produk, desain label produk, seragam dan media promosi online. Metode yang digunakan adalah pelatihan dan pendampingan dengan pendekatan partisipatif kolaboratif. Luaran jangka panjang yang diharapkan dari pengabdian ini adalah perluasan jaringan pemasaran, peningkatakan pendapatan dan kesejahteraan PKL melalui inovasi pemasaran dan promosi.
CITATION STYLE
Prameswari, N. S., Widagdo, P. B., & Sugiarto, E. (2019). Perluasan Jaringan Pemasaran melalui Kemitraan dengan Marketplace bagi PKL Dampak Relokasi Pemkot Surakarta. Citradirga - Jurnal Desain Komunikasi Visual Dan Intermedia, 1(02), 1–8. https://doi.org/10.33479/cd.v1i02.248
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.