Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran yang sangat strategis dalam perekonomian Indonesia. Namun demikian, para pelaku UMKM masih memiliki keterbatasan, seperti kualitas produk, keterbatasan permodalan, dan jaringan pemasaran. Salah satu solusi untuk mengatasi keterbatasan tersebut adalah memperkuat UMKM melalui analisis value chain management. Value chain (rantai nilai) merupakan jalan dalam mengkonseptualkan aktivitas yang diperlukan dalam menciptakan nilai dari produk atau jasa. Lingkungan yang kondusif bagi UMKM dapat memastikan kolaborasi yang optimal dengan para pemangku kepentingan di pemerintahan, entitas bisnis yang beragam, serta dunia pendidikan. Kolaborasi diarahkan untuk berpikir strategis dalam menciptakan nilai produk atau jasa. UMKM juga harus fokus pada tingkat integritas unit bisnisnya. Dalam rantai nilai dioptimalkan melalui analisis value chain manajemen yang bernilai excellent. Jadi UMKM bisa diarahkan agar memiliki performance yang superior melalui analisis prinsip operasional value chain manajemen yang efektif serta strategic positioning yang tepat pada rantai nilainya agar bisa bertahan dan berkembang lebih maju lagi. Hasil studi ini menunjukkan bahwa para pelaku UMKM harus mengenali konsumen melalui diferensiasi produk atau jasa, mengkomunikasikan keunggulan, kekhasan, keunikan, dan digitalisasi proses bisnis serta strategic positioning yang tepat, sehingga dapat mendorong bisnis menjadi optimal serta akan memastikan UMKM bertahan dan bahkan mendapatkan keuntungan yang lebih optimal.
CITATION STYLE
Suseno, A., Arifin, J., & Sutrisno, S. (2020). Analisis Value Chain Management pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia. Go-Integratif : Jurnal Teknik Sistem Dan Industri, 1(01), 24–33. https://doi.org/10.35261/gijtsi.v1i01.4294
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.