Permasalahan yang terjadi pada Usaha Tempe Makmur Yaya Tebeng Kota Bengkulu adalah masih keliru dalam perhitungan karena masih ada biaya overhead pabrik yang belum di perhitungkan dalam penentuan harga pokok produksi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perhitungan harga pokok produksi dalam penentuan harga jual pada Usaha Tempe Makmur Yaya Tebeng, Bengkulu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif kuantitatif menggunakan alat atau metode full costing dan penentuan harga jual menggunakan metode full plus pricing.Berdasarkan perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan usaha tempe makmur Yaya harga pokok produksi perbuah pada tahun 2019 adalah sebesar Rp.3.531, pada tahun 2020 sebesar Rp.3.490 dan pada tahun 2021 adalah sebesar Rp.3.492. sehingga Laba yang diperoleh tahun 2019 sebesar Rp.1.469 perbuah, tahun 2020 sebesar Rp.1.510 perbuah dan pada tahun 2021 sebesar Rp.1.508 perbuah. Sedangkan Berdasarkan perhitungan harga pokok produksi menggunakan metode full costing harga pokok produksi tempe perbuah tahun 2019 adalah sebesar Rp. 3.556, tahun 2020 sebesar Rp.3.559 dan pada tahun 2021 adalah sebesar Rp. 3.560. sehingga laba yang diperoleh pada tahun 2019 sebesar Rp.1.444 perbuah, tahun 2020 sebesar Rp.1.441 perbuah dan pada tahun 2021 sebesar Rp.1.440 perbuah. Dengan penetapan harga jual sebesar 25% dari harga pokok produksi. Terdapat selisih perhitungan harga pokok produksi antara perhitungan pabrik dengan perhitungan dengan metode full costing karena pada perhitungan pabrik tidak memasukan biaya overhead pabrik.
CITATION STYLE
Faradela, N., Anggriani, I., & Noviantoro, R. (2022). Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Full Costing Sebagai Dasar Penetapan Harga Jual Pada Usaha Tempe Makmur Yaya Tebeng Kota Bengkulu. Jurnal Media Wahana Ekonomika, 18(4), 516. https://doi.org/10.31851/jmwe.v18i4.7445
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.