Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kerusakan kualitas, faktor apa yang menyebabkan tingkat kerusakan, dan menjelaskan tindakan yang dilakukan dalam mencegah dan memperbaiki kerusakan yang terjadi pada bahan baku, dan produk akhir beras. Subjek dalam penelitian ini adalah penggilingan beras di UD. Mulya Jaya. Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yaitu data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan datanya yaitu dengan wawancara dan dokumentasi, alat yang digunakan adalah Statistic Quality Control (SQC). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kerusakan beras, utamanya beras hancur dalam produksi ini belum merusak kualitas produksi beras secara keseluruhan. Penyebab utama kerusakan beras hancur terletak pada 2 aspek: mesin dan jenis padi. gabah datang dari petani-petani lokal. Setibanya digudang, gabah langsung dicek secara kuantitas (beratnya) dengan ditimbang dan dinilai kualitasnya dengan cara pengamatan melalui beberapa kriteria standar perusahaan. Setelah itu, proses selanjutnya adalah pengeringan gabah menggunakan oven pengering gabah. Pasca dikeringkan, gabah kemudian langsung digiling untuk dipisahkan beras dan sekamnya. Proses ini menghasilkan beras dan juga sekam. Sekam kemudian dikemas dan ditimbang untuk dijual sebagai produk sampingan untuk kebutuhan sektor peternakan. Sementara beras akan menjadi produk utama. Beras yang sudah terpisah dari sekam ini kemudian dicek secara kualitas. Setelah itu, beras akan ditimbang sekaligus di kemas dalam kemasan beras yang siap dipasarkan. This research aims to analyze quality damage, what factors cause the level of damage, and explain the actions taken to prevent and repair damage that occurs to raw materials and final rice products. The subject of this research was the rice mill at UD. Mulya Jaya. This research uses two types of data, namely primary and secondary data. The data collection technique is interviews and documentation, the tool used is Statistical Quality Control (SQC). The results of this research indicate that rice damage, especially crushed rice in production, has not damaged the overall quality of rice production. The main causes of damage to crushed rice lie in 2 aspects: the machine and the type of rice. The grain comes from local farmers. Upon arrival at the warehouse, the grain is immediately checked for quantity (weight) by weighing it and its quality is assessed by observing several standard company criteria. After that, the next process is drying the grain using a grain drying oven. After drying, the grain is then immediately ground to separate the rice and husks. This process produces rice and also husks. The husks are then packaged and weighed to be sold as a by-product for the livestock sector. Meanwhile rice will be the main product. The rice which has been separated from the husks is then checked for quality. After that, the rice will be weighed and then packaged in rice packaging ready for market.
CITATION STYLE
Mubarak, R. H., & Fauziyah, F. (2023). ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN STATISTIC QUALITY QONTROL (SQC) UNTUK MENGURANGI RISIKO KERUSAKAN PRODUK BERAS DI UD. MULYA JAYA. Journal of Business and Halal Industry, 1(2), 1–18. https://doi.org/10.47134/jbhi.v1i2.110
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.