Penerapan Metode Non-Hierarchical Clustering K-Means untuk Pengelompokkan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat Berdasarkan Faktor Produksi Padi Tahun 2021

  • Syahla Anisah
  • Lisnur Wachidah
N/ACitations
Citations of this article
7Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Abstract. Rice production in districts / cities in West Java often differences between districts / cities. The West Java regional government needs to conduct a study to determine the rice production groups in West Java Districts / Cities in order to meet the food needs of the people of West Java through policies related to increasing rice production by grouping districts / cities based on rice production. Rice production factors include planting area, harvest area, and productivity. Rice production groups are determined into 3 categories, namely low production, medium production, and high production. The grouping of districts/cities based on rice production uses non-hierarchical cluster analysis using the K-Means method. This study uses West Java rice production data in 2021. Based on the results of the study, three clusters were obtained, namely cluster 1 showing areas with low rice production with the characteristics of low planting area, low harvest area, and low productivity containing 11 districts/cities. Cluster 2 shows areas with medium rice production with the characteristics of low planting area, low harvest area, and high productivity containing 7 districts/cities. Cluster 3 shows areas with high rice production with high planting area, high harvest area, and high productivity containing 9 districts/cities. Abstrak. Produksi padi pada kabupaten/kota di Jawa Barat sering terjadi perbedaan antar kabupaten/kota. Pemerintah daerah Jawa Barat perlu melakukan sebuah kajian untuk mengetahui kelompok produksi padi di Kabupaten/Kota Jawa Barat agar dapat terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat Jawa Barat melalui kebijakan yang berhubungan dengan peningkatan produksi padi dengan cara mengelompokkan kabupaten/kota berdasarkan produksi padi. Faktor produksi padi diantaranya adalah luas tanam, luas panen, dan produktivitas. Kelompok produksi padi ditentukan menjadi 3 kategori yaitu produksi rendah, produksi sedang, dan produksi tinggi. Pengelompokkan kabupaten/kota berdasarkan produksi padi tersebut menggunakan analisis klaster non hierarki dengan metode K-Means. Penelitian ini menggunakan data produksi padi Jawa Barat Tahun 2021. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh tiga klaster, yaitu klaster 1 menunjukkan daerah dengan produksi padi rendah dengan karakteristik luas tanam rendah, luas panen rendah, dan produktivitas rendah yang berisi 11 kabupaten/kota. Klaster 2 menunjukkan daerah dengan produksi padi sedang dengan karakteristik luas tanam rendah, luas panen rendah, dan produktivitas tinggi yang berisi 7 kabupetn/kota. Klaster 3 menunjukkan daerah dengan produksi padi tinggi dengan luas tanam tinggi, luas panen tinggi, dan produktivitas tinggi yang berisi 9 kabupeten/kota.

Cite

CITATION STYLE

APA

Syahla Anisah, & Lisnur Wachidah. (2023). Penerapan Metode Non-Hierarchical Clustering K-Means untuk Pengelompokkan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat Berdasarkan Faktor Produksi Padi Tahun 2021. Bandung Conference Series: Statistics, 3(2), 323–332. https://doi.org/10.29313/bcss.v3i2.8148

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free