POTENSI EKSTRAK SELEDRI (Apium graveolens L) SEBAGAI ANTIBAKTERI

  • Ngelu F
  • Marbun F
  • Sihombing A
  • et al.
N/ACitations
Citations of this article
198Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Seledri merupakan salah satu tanaman yang digunakan sebagai penyedap olahan masakan. Diketahui juga seledri memiliki aktivitas sebagai antioksidan, antiinflamasi dan antibakteri. Oleh sebab itu, telaah pustaka ini bertujuan untuk mengkaji potensi antibakteri seledri (Apium graveolens L). Penelitian terkait aktivitas antibakteri pada Seledri sebagian besar dilakukan menggunakan sampel segar atau simplisia dari daun seledri yang diekstraksi, tetapi ada beberapa penelitian menggunakan biji sebagai bahan uji. Metode uji aktivitas antibakteri pada seledri dilakukan dengan metode  difusi cakram disk, metode dilusi cair  Kirby dan Bauer yang dimodifikasi, metode difusi cakram, metode dilusi, metode difusi sumuran, metode difusi wells. Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa seledri mengandung senyawa flavonoid, fenolik, tanin dan saponin sebagai penghambat aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Escherichia coli, Streptococcus mutans, Actinomyces sp, dan Lactobacillus acidophilus.

Cite

CITATION STYLE

APA

Ngelu, F. Y., Marbun, F. D., Sihombing, A. M., Manalu, Y., Ate, V. R. K. M., & Riswanto, F. D. O. (2022). POTENSI EKSTRAK SELEDRI (Apium graveolens L) SEBAGAI ANTIBAKTERI. Jurnal Jamu Kusuma, 2(1), 23–29. https://doi.org/10.37341/jurnaljamukusuma.v2i1.22

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free