Salah satu solusi dari meningkatnya sampah organik adalah dengan dimanfaatkan sebagai bioetanol. Bahan baku pembuatan bioetanol dapat berasal dari pati, gula, dan serat selulosa seperti kulit pisang kepok. Tujuan penelitian untuk mempelajari pengaruh massa nutrisi terhadap yield dan konversi bioetanol yang dihasilkan. Variabel tetap berupa waktu fermentasi dan volume starter. Variabel berubah berupa NPK 0,1; 0,2; 0,3; 0,4; dan 0,5. Pembuatan bioetanol diawali proses pre treatment yakni mengecilkan ukuran kulit pisang menjadi tepung. Proses kedua adalah hidrolisis dengan H2SO4 5% dipanaskan pada suhu 100°C selama 1,5 jam. Hasil hidrolisis disaring dan filtratnya digunakan untuk fermentasi. Filtrat diatur pH-nya hingga 4 dengan menambahkan NaOH. Saccharomyces cereviseae dan nutrisi dicampur kemudian disimpan di botol coklat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin besar nutrisi NPK yang ditambahkan maka semakin besar yield dan konversi yang dihasilkan. Nilai yield dan konversi yang tertinggi sebesar 12,43% dan 1,85% diperoleh dari massa NPK 0,3% difermentasi selama 6 hari.
CITATION STYLE
Swetachattra, F. P., Gafiera, I. N., & Hardjono, H. (2023). PENGARUH PENAMBAHAN NUTRISI NPK DALAM PEMBUATAN BIOETANOL DARI KULIT PISANG KEPOK DENGAN PROSES FERMENTASI. DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi, 5(2), 184–188. https://doi.org/10.33795/distilat.v5i2.26
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.