PENGARUH PENAMBAHAN NUTRISI NPK DALAM PEMBUATAN BIOETANOL DARI KULIT PISANG KEPOK DENGAN PROSES FERMENTASI

  • Swetachattra F
  • Gafiera I
  • Hardjono H
N/ACitations
Citations of this article
41Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Salah satu solusi dari meningkatnya sampah organik adalah dengan dimanfaatkan sebagai  bioetanol. Bahan baku pembuatan bioetanol dapat berasal dari pati, gula, dan serat selulosa seperti  kulit pisang kepok. Tujuan penelitian untuk mempelajari pengaruh massa nutrisi terhadap yield dan  konversi bioetanol yang dihasilkan. Variabel tetap berupa waktu fermentasi dan volume starter.  Variabel berubah berupa NPK 0,1; 0,2; 0,3; 0,4; dan 0,5. Pembuatan bioetanol diawali proses pre treatment yakni mengecilkan ukuran kulit pisang menjadi tepung. Proses kedua adalah hidrolisis dengan H2SO4 5% dipanaskan pada suhu 100°C selama 1,5 jam. Hasil hidrolisis disaring dan filtratnya  digunakan untuk fermentasi. Filtrat diatur pH-nya hingga 4 dengan menambahkan NaOH.  Saccharomyces cereviseae dan nutrisi dicampur kemudian disimpan di botol coklat. Hasil penelitian  ini menunjukkan bahwa semakin besar nutrisi NPK yang ditambahkan maka semakin besar yield dan  konversi yang dihasilkan. Nilai yield dan konversi yang tertinggi sebesar 12,43% dan 1,85% diperoleh  dari massa NPK 0,3% difermentasi selama 6 hari.

Cite

CITATION STYLE

APA

Swetachattra, F. P., Gafiera, I. N., & Hardjono, H. (2023). PENGARUH PENAMBAHAN NUTRISI NPK DALAM PEMBUATAN BIOETANOL DARI KULIT PISANG KEPOK DENGAN PROSES FERMENTASI. DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi, 5(2), 184–188. https://doi.org/10.33795/distilat.v5i2.26

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free