Limbah strapping band dan styrofoam dari bekas kemasan untuk makanan dan pengikat kemasan elektronik saat ini banyak digunakan di pusat pembelanjaan, hal ini akan berdampak terhadap pencemaran lingkungan , karena limbah strapping band dan styrofoam yang berbahan dasar plastik dan sulit diurai oleh tanah. Dalam rangka mengurangi limbah yang berbahan plastic untuk menjaga pelestarian lingkungan dengan upaya memanfaatkan limbah tersebut sebagai bahan penyusun dalam campuran bata ringan. Penelitian ini bertujuan untuk pemamfaatan limbah fiber strapping band dan styrofoam untuk campuran penyusun bata ringan dengan menguji terhadap Kuattekan dan berat volume bata ringan. Dalam penelitian ini penambahan fiber Strapping Band dengan panjang 40 mm dan 50 mm dan komposisi0%, 3%, 6%, 9% terhadap berat semen, styrofoam 20 % dan foam agent 0,6 l/m3. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental yang dilaksanakan di Laboratorium material beton. Benda uji Berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dengan jumlah benda uji 72 untuk pengujian kuat tekan, kuat tarikbelah dan Berat Volume pada umur 21 dan 28 hari. Dari hasil penelitian ,terjadi peningkatan terhadap kuat tekan dan kuat tarik belah , sedangkan berat volume mengalami penurunan yang signifikan setelah penambahan serat fiber strapping band, Kuat tekan maksimum terjadi pada komposisi serat fiber strapping band 9% sebesar 7,445 Mpa (meningkat139,4%) dan kuat tarik belah sebesar 0,94 Mpa (meningkat54,1%), sedangkan berat volume hasilnya 1421 kg/m3 (lebihringan2,34%), bila dibandingkan dengan bata ringan tanpa serat. Berat volume standart beton ringan antara 600 - 1600 kg/m3
CITATION STYLE
Zuraidah, S., Sujatmiko, B., & Gualdin F, J. (2019). PEMANFAATAN LIMBAH STRAPPING BAND dan STYROFOAM dengan MENGGUNAKAN PASIR MOJOKERTO untuk BATA RINGAN. NAROTAMA JURNAL TEKNIK SIPIL, 3(1), 41–58. https://doi.org/10.31090/njts.v3i1.848
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.