Penyesuaian diri merupakan usaha mahasiswa dalam menghadapi perubahan ketika merantau dan berada dalam lingkungan baru supaya tercapai keharmonisan antara tuntutan dalam diri dengan apa yang diharapkan dalam lingkungan.Gegar budaya adalah reaksi ketidaknyamanan meliputi perasaan terasing dan berbeda yang ditunjukkan individu karena transisi yang terjadi ketika memasuki lingkungan baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gegar budaya dengan penyesuaian diri pada mahasiswa bersuku Minang di Universitas Diponegoro. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan negatif antara gegar budaya dengan penyesuaian diri. Populasi penelitian adalah 145 mahasiswa bersuku Minang di Universitas Diponegoro. Sampel penelitian berjumlah 100 orang yang diperoleh dengan teknik simple random sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Skala Gegar Budaya (19 aitem, α = 0,858) dan Penyesuaian Diri (38 aitem, α = 0,914). Data dianalisis dengan menggunakan analisis regresi sederhana. Hasil analisis menunjukkan nilai (r xy)= - 0,643 dengan P=0,000 (p<0,05), artinya terdapat hubungan negatif antara variabel gegar budaya dengan penyesuaian diri. Gegar budaya memberikan sumbangan efektif sebesar41,4% terhadap penyesuaian diri pada penelitian ini.
CITATION STYLE
Siregar, A. O. A., & Kustanti, E. R. (2020). HUBUNGAN ANTARA GEGAR BUDAYA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA BERSUKU MINANG DI UNIVERSITAS DIPONEGORO. Jurnal EMPATI, 7(2), 474–490. https://doi.org/10.14710/empati.2018.21668
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.