Tulisan ini bertujuan mengetahui urgensitas ulama dan umara dalam sistem demokrasi politik lokal di kabupaten Situbondo, hasil penelitian menyimpilkan pertaman, ulama sebagai figure cultural bahkan sebagai benteng moralitas (morality figure) dan umara adalah pejabat yang mempunyai hak dan berwenang mengeluarkan kebijakan-kebijakan, sinergitas ini sangat kuat untuk membentuk masyarakat madani (civil society) dan mewujudkan masyarakat thayyibatun wa rabbun ghofur. Kedua, masyarakat Situbondo dikenal sebagai masyarakat paternalistik, masyarakat ini ditandai dengan kepatuhan yang tinggi kepada ulama terbukti dengan slogan mate odi’ noro’ kyiai (mati hidup ikut kyai) yang sering terucap acap kali kontestasi pemilihan, jadi preferensi sosio politiknya berbasis kyai yang berplatformkan ketohoan ulama di Situbondo.
CITATION STYLE
Abrori, F. (2020). Urgensi Ulama dan Umara Dalam Sistem Demokrasi Politik Lokal Kabupaten Situbondo. At-Turost : Journal of Islamic Studies, 7(1), 1–11. https://doi.org/10.52491/at.v7i1.18
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.