Burnout adalah sindrom tiga dimensi yang terjadi pada tenaga profesional yang bekerja untuk publik, seperti profesional kesehatan. Penelitian melaporkan bahwa burnout meningkatkan jumlah kesalahan di tempat kerja, mengurangi kualitas dan keamanan perawatan, dan tingkat cuti sakit yang dapat berakibat pada penelantaran profesi. Tinjauan sistematis bertujuan memberikan informasi faktor resiko burnout pada perawat berdasarkan jenis layanan dan spesialisasi keperawatan yang berbega, hal ini berguna untuk mendeteksi dan mengetahui apakah faktor penyebab burnout itu dipengaruhi oleh jenis layanan dan keilmuan seorang perawat atau ada faktor konsisten yang akan menjadi pemicu burnout di semua jenis layanan keperawatan. Metode penelitian pada artikel ini adalah Systematic Review, Artikel dicari melalui basis data sejak Maret – Juli 2022 melalui database PUBMED, Science direct, dan Google Scholar. Tidak ada upaya dari penulis untuk mencari secara spesifik artikel-artikel yang tidak terpublikasi. Kata kunci yang digunakan antara lain: “burnout” yang dikombinasikan dengan “"Nurses"[Mesh]” AND “cardiology”, “neurology”, “dialysis”, “oncology”, “obstetric and gynecology”, “psychiatri”). Hasil yang didapat adalah 9 artikel yang memenuhi syarat kualitatif yang memberikan informasi faktor pe nyebab burnout pada perawat. Sebagian besar perawat dilaporkan memiliki tingkat kelelahan emosional dan depersonalisasi yang tinggi, bersama dengan prestasi atau pencapaian pribadi yang rendah. Mayoritas faktor resiko adalah variabel sosiodemografi tertentu (usia, jenis kelamin), variabel pekerjaan (kepuasan kerja dan durasi hari / jam kerja).
CITATION STYLE
Handayani, R. T., Hasanah, Y. I. F., Zamani, A., Darmayanti, A. tri, Widiyanto, A., & Atmojo, J. T. (2023). Faktor Risiko Terjadinya Sindrom Burnout pada Perawat di Berbagai Jenis Pelayanan. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal, 13(3), 1137–1144. https://doi.org/10.32583/pskm.v13i3.1259
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.