Saat ini, tatalaksana sindrom metabolik (SM) berfokus pada perbaikan parameter metabolik seperti kontrol gula darah dan memperbaiki profil lipid dengan terapi farmakologis. Hal ini menjadi perhatian masyarakat terutama karena penggunaan obat – obatan jangka panjang dan efek samping yang ditimbulkan. Senyawa fitokimia dalam jahe yaitu gingerols dan shogaols memiliki banyak manfaat farmakologis terutama untuk pencegahan dan terapi SM, khususnya penyakit yang ditimbulkan akibat SM seperti diabetes dan penyakit kardiovaskular. Tujuan dari penelitian ini yaitu meneliti apakah jahe dapat memberikan manfaat dalam mengontrol gula darah dan memperbaiki profil lipid pasien SM dibandingkan dengan kondisi tanpa penggunaan jahe. Penelusuran literatur dilakukan di Pubmed®, Cochrane® dan Scopus® pada tanggal 3 Januari 2022 dengan menggunakan advanced search. Dari hasil pencarian melalui 3 database tersebut, dilakukan uji duplikasi dengan menggunakan Covidence. Berdasarkan hasil telaah diatas, efek pemberian suplemen jahe pada pasien sindrom metabolik memberikan hasil yang cukup baik dalam kontrol glikemik dan memperbaiki profil lipid, studi menunjukkan bahwa pemberian suplemen jahe setiap hari dalam waktu lama tidak menyebabkan efek samping yang serius seperti yang sering ditemukan pada pemberian obat oral anti diabetik (OAD) dan obat – obat hiperlipidemia, sehingga pemberian suplemen jahe pada pasien sindrom metabolik aman digunakan jangka panjang dan dapat menjadi pertimbangan.
CITATION STYLE
Rasyid, N. M., & Sunardi, D. (2024). Evidence-Based Case Report: Efektivitas Jahe Terhadap Kontrol Glikemik dan Profil Lipid pada Pasien Sindrom Metabolik. Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO), 6(01), 282–292. https://doi.org/10.59141/jsi.v6i01.82
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.