Prostitusi merupakan salah satu media yang sering dimanfaatkan oleh kaum pria untuk melampiaskan gairah seksualitasnya. Terlebih para pegawai Eropa yang bekerja di tanah Hindia, mereka dilarang membawa keluarga selama bertugas di Hindia. Prostitusi berkembang di kota-kota besar pada masa Hindia-Belanda. Surabaya yang pada saat itu merupakan kota besar dengan pelabuhannya yang menjadi tempat penjamuran praktik prostitusi. Penikmat para pelacur ini selain dari orang-orang Eropa juga terdapat orang-orang kelas menengah dari kaum pribumi. Pelacur-pelacur yang di sewakan rumah-rumah bordil diantaranya adalah dari orang-orang dari kaum Pribumi, Eropa, Cina dan Jepang. Prostitusi merebak di seluruh penjuru tempat di Surabaya sehingga menyebabkan maraknya penyakit kelamin. KATA
CITATION STYLE
Mahardika, Moch. D. G. (2020). PROSTITUSI DI SURABAYA PADA AKHIR ABAD KE-19. Sejarah Dan Budaya : Jurnal Sejarah, Budaya, Dan Pengajarannya, 14(1), 22. https://doi.org/10.17977/um020v14i12020p22-30
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.