Angka kematian balita di negara-negara berkembang khususnya Indonesia masih cukup tinggi. Salah satu penyebab yang menonjol diantaranya karena keadaan gizi yang kurang baik atau bahkan buruk. Di Puskesmas Rawat Inap Cempaka pada tahun 2015 sebanyak 33 batita dengan status gizi dibawah garis merah dan mengalami peningkatan pada tahun 2016 sebanyak 46 batita, dengan peningkatan persentase 28,8%. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap ibu, status ekonomi dan sosial budaya terhadap status gizi batita di di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Cempaka periode februari-juli tahun 2016. Penelitian menggunakan metode analitik dengan populasi berjumlah 228 orang yang dilaksanakan pada bulan februari sampai dengan juli 2016, dengan sampel adalah 70 orang yang ada di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Cempaka. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, dan pengambilan sampel secara random sampling dan dengan menggunakan uji statistik Chi Square. Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan Chi Square dengan α = 0,05, didapat tingkat pengetahuan dengan nilai nilai p = 0,004. Sikap dengan kejadian status gizi pada batita didapatkan nilai p = 0,003, dengan nilai p < α maka hipotesis diterima artinya ada hubungan antara sikap dengan kejadian status gizi pada batita, status ekonomi dengan status gizi batita didapatkan nilai p = 0,004, sedangkan status ekonomi dengan status gizi batita didapatkan nilai p = 0,025, dengan nilai p < α (0,05) yang artinya semua variabel penelitian memiliki hubungan yang bermakna dengan status gizi batita. Penelitian ini menunjukan bahawa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan, sikap, status ekonomi dan sosial budaya terhadap kejadian status gizi pada batita.
CITATION STYLE
Hastuti, E., & Norazizah, R. (2016). HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, STATUS EKONOMI DAN SOSIAL BUDAYA TERHADAP STATUS GIZI BATITA TAHUN 2016. Jurnal Berkala Kesehatan, 2(1), 9. https://doi.org/10.20527/jbk.v2i1.4839
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.