Studi empiris menunjukkan bahwa ritual keluarga memiliki efek tidak langsung yang positif terhadap kualitas interaksi dan organisasi sistem yang mengarah ke keberfungsian keluarga. Penelitian ini bertujuan mengetahui kontribusi ritual keluarga dalam membedakan kadar keberfungsian keluarga berdasarkan persepsi anak, khususnya yang berusia remaja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain komparatif. Sampel yang digunakan berjumlah 231 orang siswa kelas II/III SMA yang tinggal bersama orang tua di Kota Makassar yang diperoleh berdasarkan teknik area stratified random sampling. Instrumen yang digunakan adalah McMasterFamily Assessment Device(FAD)dan Family Ritual Questionnaire(FRQ).Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknikdiscriminant function analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya terdapat tiga settingritual keluarga yang paling baik dalam membedakan kadar keberfungsian keluarga, yaitu liburan keluarga, waktu makan, dan tradisi budaya (canonical correlation = 0,549; Sig.X2= 0,000; kontribusi = 30%). Dengan demikian, penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat kontribusi ritual keluarga dalam membedakan tinggi-rendahnya keberfungsian keluarga.
CITATION STYLE
Jamil, R. A., Gunarya, A., & Kusmarini, D. (2019). Ritual Keluarga sebagai Diskriminan Keberfungsian Keluarga. Jurnal Psikologi Sosial, 17(1), 46–56. https://doi.org/10.7454/jps.2019.7
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.