Sebagai negara kepulauan, maka untuk menghubungkan antar pulau di Indonesia peranan transportasi kapal laut sangat penting. Dalam perencanaan konstruksi kapal, material lambung kapal menjadi faktor penting karena sering terjadi korosi. Korosi adalah kerusakan material akibat adanya reaksi kimia. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Secara kuantitatif material aluminium dihitung kehilangan berat sesuai dengan ASTM G31-72, kemudian melakukan perhitungan laju korosi dan menganalisa faktor yang mempengaruhi laju korosi dengan pengujian XRD. Dari hasil pengujian weight loss, laju korosi terbesar terjadi pada material yang terletak pada kondisi salinitas 3,6% NaCl sebesar 12,18 mpy dengan waktu perendaman selama 1 bulan. Konsentrasi larutan NaCl yang lebih tinggi menghasilkan lebih banyak ion klorida di sekitar logam, menyebabkan desensitisasi permukaan logam. Dari hasil analisa XRD menunjukkan terdapat senyawa 2NaAlO2 dan Al2O3 pada intensitas peak tertinggi. Data tersebut menunjukkan terbentuknya senyawa yang melekat dengan permukaan aluminium yang terekspos dalam larutan klorida, yang berfungsi melindungi logam dari korosi.
CITATION STYLE
Kusminah, I. L., Wardani, D., Pramesty, L., & Indarto, R. O. (2023). Analisis Kegagalan Material Aluminium 5052 sebagai Aplikasi Bahan Lambung Kapal Terhadap Pengaruh Salinitas Air Laut. G-Tech: Jurnal Teknologi Terapan, 7(1), 45–51. https://doi.org/10.33379/gtech.v7i1.1853
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.