Dampak Pelaksanaan Ibadah Keluarga terhadap Kerohanian Anak

  • Buulolo S
  • Harefa G
N/ACitations
Citations of this article
24Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Dalam kehidupan keluarga saat ini banyak ditemukan orang tua lebih sibuk kerja dari pada memberikan waktu bersama-sama dengan anak-anak. Kesibukan yang sangat padat membuat ibadah keluarga semakin jarang dilaksanakan di keluarga-keluarga Kristen. Ketika satu praktik spiritualitas yang telah dipraktikkan bertahun-tahun perlahan-lahan menghilang dari kehidupan orang Kristen, kita tentunya mempertanyakan apakah ada yang hilang dalam kehidupan kerohanian kita. Pemikiran ini membawa kita memikirkan ulang kontribusi ibadah keluarga dalam pembentukan spiritualitas kekristenan. Secara khusus penelitian ini menyoroti dampak ibadah keluarga dalam pembentukan kerohanian anak. Penelitian kualitatif ini dilaksanakan di desa Hilimbowo, Nias dengan melakukan wawancara dan observasi terhadap lima orang warga jemaat Hilimbowo yang adalah para orang tua yang sudah tidak lagi mempraktikkan ibadah keluarga di dalam keluarganya. Wawancara kepada mereka ditujukan untuk menjawab pertanyaan penelitian mengapa ibadah keluarga tidak lagi mereka praktikkan. Informan lain adalah lima orang pemuda berumur 20-30 tahun yang di dalam keluarganya secara rutin masih mempertahankan ibadah keluarga. Wawancara kepada mereka bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang dampak praktik ibadah keluarga dalam pembentukan kerohanian mereka.

Cite

CITATION STYLE

APA

Buulolo, S., & Harefa, G. M. (2023). Dampak Pelaksanaan Ibadah Keluarga terhadap Kerohanian Anak. HINENI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa, 2(2), 25–36. https://doi.org/10.36588/hjim.v2i2.247

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free