Kita adalah apa yang kita pikirkan. Apabila kita memikirkan hal yang positif, tentu saja yang akan kita dapatkan adalah hal positif juga, begitupun sebaliknya. Lantas apakah yang ada di dalam pikiran kita ketika mendengar pelajaran Matematika? Seperti yang kita ketahui, tidak sedikit dari anak-anak sekolahan yang menyukai pelajaran Matematika dikarenakan mindset yang kurang baik yang mereka dapatkan. Jika hal demikian dibiarkan terjadi begitu saja, maka akan menjadi dampak yang buruk bagi anak-anak sekolahan khususnya semenjak masa pandemi ini. Anak-anak tidak sepenuhnya dipantau oleh guru dikarenakan terbatasnya proses belajar mengajar melalui sistem daring. Begitupula yang terjadi pada salah satu anak di Panti Asuhan Stergein Haga yang memiliki masalah pada semangat belajarnya karena mindset nya yang kurang baik terhadap pelajaran Matematika. Proses penyelesaian masalah tersebut pun dilakukan pada kegiatan mini project PKL I, dengan menggunakan metode casework, melalui tahap intervensi secara umum yang terdiri dari Engagement Intake Contract, Assessment, Planning/Perencanaan, Intervensi, Evaluasi, dan Terminasi. Yang menjadi fokus dari proses penyelesaian masalah klien ini adalah dengan metode bermain sambil belajar, dimana akan dibutuhkan strategi dalam menyelesaikan sebuah tantangan baik dalam bermain maupun belajar. Tujuan dari program ini pun telah tercapai, dibuktikan melalui perubahan mindset tentang pelajaran matematika dan meningkatnya antusias klien dalam belajar matematika.
CITATION STYLE
Lumban Gaol, C. G., & Putri, M. (2022). Bermain Teka-Teki Sambil Belajar Matematika, Bagaimana Caranya? Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(2), 264–271. https://doi.org/10.32815/jpm.v3i2.1097
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.