Tanah lempung ekspansif merupakan tanah yang mempunyai fluktuasi kembang susut yang tinggi dan mengandung mineral yang mempunyai potensi mengembang yang tinggi bila terkena air, sehingga jenis tanah ini memerlukan penanganan khusus agar dapat dijadikan sebagai dasar konstruksi. Salah satu upaya yang bisa digunakan untuk memperbaiki tanah tersebut dengan cara menstabilkan tanah dengan menambahkan bahan lain yaitu limbah keramik. Limbah keramik merupakan suatu sisa bahan material yang tidak terpakai yang biasa didapatkan pada konstruksi bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh limbah keramik dalam menstabilkan dan meningkatkan daya dukung tanah lempung ekspansif dengan presentase penambahan limbah keramik kedalam tanah lempung ekspansif yaitu : 0%, 5% , 10%, 15%. Lokasi pengambilan limbah keramik yaitu di Rembon kabupaten Tana Toraja dan pengambilan tanah lempung ekspansif berada di Tanete, Kecamatan Rembon, Kabupaten Tana Toraja. Pengujian dilakukan di Laboratorium teknik sipil Universitas Kristen Indonesia Toraja. Dari pengujian CBR (California Bearing Ratio) didapatkan untuk tanah asli (0%) = 1.12 %, dan untuk penambahan limbah keramik (5%)= 2.10%, untuk (10%)= 4.03%, untuk (15%)= 6.09% . Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penambahan limbah keramik dapat meningkatkan daya dukung tanah lempung ekspansif.
CITATION STYLE
Rangan, P. R., & Arrang, A. T. (2021). Stabilisasi Tanah Lempung Ekspansif dengan Limbah Keramik. Journal Dynamic Saint, 5(2), 945–950. https://doi.org/10.47178/dynamicsaint.v5i2.1098
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.