Posisi perempuan dalam sebuah teks berita seharusnya memiliki posisi dan perspektif yang sama kedudukannya dengan laki-laki. Baik dalam pemberitaan sebagai korban, tersangka dan saksi. Khususnya sebagai tersangka, dimana stigma dan stereotip negatif yang melekat pada tersangka kejahatan menjadi hal yang wajar dan lazim. Berbeda halnya dengan posisi pemberitaan perempuan sebagai tersangka yang melekat dengan status ganda, yakni tersangka sekaligus perempuan. Riset ini melakukan analisis wacana kritis pada Detiknews terhadap pemberitaan tersangka pembunuhan Hanum Zuraida pada periode Maret-April 2020 melalui perspektif Wacana Kritis Sara Mills. Analisis akan dibagai menjadi frasa, kata, kalimat dan wacana. Melihat konteks narasi yang dimunculkan berita mengenai Hanum Zuraida. Status ganda yang melekat pada tersangka serta bagaimana teks-teks yang hadir memberikan penguatan akan stereotip dan stigma perempuan sebagai tersangka.
CITATION STYLE
Nurhaqiqi, H., Mustikasari, R. P., & Winarti, O. (2022). Narasi Perempuan sebagai Tersangka dalam Berita: Analisis Wacana Kritis Kasus Zuraida pada Detiknews.com. Al Huwiyah: Journal of Woman and Children Studies, 2(2). https://doi.org/10.24042/jwcs.v2i2.14173
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.