Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh orientasi serat terhadap kekuatan impak dan model patahan komposit polyester berpenguat serat batang kulit waru. Penelitian ini merupakan penelitian metode eksperimen dengan variabel terikat kekuatan impak, dan variabel bebas yaitu orientasi serat continuous, discontinuous, dan hyibrid. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, didapat F hitung sebesar 69,43. Selanjutnya hasil perhitungan tersebut dibandingkan dengan F tabel, dengan dbpembanding (antar) = 2 dan dbpenyebut (dalam) =27. Berdasarkan F tabel, didapat F tabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 3,35. Perbandingan F hitung dengan F tabel ini menunjukkan bahwa F hitung lebih besar dari pada F tabel sehingga hasil penelitian ini signifikan. Berdasarkan uji signifikansi diatas, dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak, dan H1 yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dari variasi orientasi serat continuous, discontinuous, dan hyibrid terhadap sifat mekanik komposit berpenguat serat alam batang kulit waru terhadap uji impak diterima. Berdasarkan dari uji lanjut yang sudah didapat, bahwa terdapat perbedaan kekuatan impak komposit polyester berpenguat serat alam batang kulit waru antara orientasi serat continuous dengan discontinuous dengan nilai 11,16, orientasi serat continuous dengan hyibrid dengan nilai 4,12, dan orientasi serat discontinuous dengan hyibrid dengan nilai 7,49. Pada orientasi serat continuous, discontinuous, dan hyibrid rata-rata mengalami patahan getas (briettle) dan mekanisme fiber pull out dan dikategorikan memiliki model patan sikat (brush fracture) pada orientasi serat hyibrid. Kata Kunci : Kata kunci :kekuatan impak, model patahan, pengaruh orientasi serat. This study aimed at analyzing the effect of fiber orientation toward impact strength and fracture of polyester composites reinforce fiber rods of waru bark. It was an experimental study by using dependent variable of impact strength, and independent variable that is fiber orientation continuous, discontinuous, and hybrid. The findings showed that F was 69, 43. Then, the result was compared by table F, with comparison was 2 and denominator was 27. Based on table F, significant level is 5% about 3,35. The comparison of count F and table F shown that count F is bigger than table F. it can conclude that this is significant. Based on significant test above, H0 was rejected, and H1 state that there is difference of variation of fiber orientation continuous, discontinuous, and hybrid toward character of mechanical composite reinforce natural fiber of waru bark to accepted impact test. Based on further testing, there is difference impact strength of composite polyester reinforce natural fiber of waru bark between fiber orientation continuous to discontinuous with the result 11,61, fiber orientation continuous to hybrid with the result 4,12, and fiber orientation discontinuous to hybrid with the result 7,49. In addition, fiber orientation continuous, discontinuous, and hybrid experience brittle and fiber pull out and it categorized brush fracture in fiber orientation of hybrid.keyword : Key words: effect of fiber orientation, fracture model, impact strength.
CITATION STYLE
Widiarta, I. W., Nugraha, I. N. P., & Dantes, K. R. (2018). PENGARUH ORIENTASI SERAT TERHADAP SIFAT MEKANIK KOMPOSIT BERPENGUAT SERAT ALAM BATANG KULIT WARU(HIBISCUS TILIACEUST) DENGAN MATRIK POLIYESTER. Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha, 6(1), 41. https://doi.org/10.23887/jjtm.v6i1.11411
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.