Latar Belakang : Beban pekerjaan pada tenaga kerja berbeda tergantung pada jenis dan lama pekerjaan yang dilakukan, denyut nadi dipakai sebagai indikator untuk mengetahui berat atau ringannya beban kerja pada pekerja. Kurangnya konsumsi air putih menjadi salah satu faktorterjadinya peningkatan denyut nadi. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara konsumsi air putih dengan denyut nadi pada tenaga kerja pria di CV Laksana Karoseri Semarang. Metode: Populasi dalam penelitian ini adalah tenaga kerja pria bagian produksi, Sampel 98 responden diambil dengan teknik Random sampling. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman Rank (a = 0,05). Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional denganmenggunakan pendekatan cross sectional, instrumen penelitian ini adalah menggunakan formulir Recall konsumsi air putih diukur menggunakan metode recall-24 jam dan denyut nadi diukur menggunakan metode 10 denyutan. Hasil: Konsumsi air putih memiliki kategori yang termasuk cukup minum sebanyak 60,2% (59 responden) dan kategori kurang minum sebanyak 39,8% (39 responden). Beban kerja responden yang dikategorikan tidak terjadi kelelahan sebanyak 66,3% (65 responden), sedang 26,5% (26 responden), berat 6,1% (6 responden) dan sangat berat sekali 1,0% (1 responden). Tidak ada hubungan antara konsumsi air putih dengan denyut nadi pada tenaga kerja pria di CV Laksana Karoseri Semarang (p= 0,862). Simpulan :Tidak ada hubungan antara konsumsi air putih dengan denyut nadi pada tenaga kerja pria di CV Laksana Karoseri Semarang.
CITATION STYLE
Sancitawati, N. K. A. (2019). HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI AIR PUTIH DENGAN DENYUT NADI PADA TENAGA KERJA PRIA DI CV LAKSANA KAROSERI SEMARANG. JURNAL GIZI DAN KESEHATAN, 11(26), 35–43. https://doi.org/10.35473/jgk.v11i26.54
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.