Tujuan penelitian ini mengukur tingkat kerentanan desa pesisir terhadap dampak perubahan iklim yang diukur dan dianalisis menggunakan metode dan indikator yang telah dikembangkan. Metode yang digunakan Total Vulnerability Index (TVI) yang merupakan gabungan nilai coastal vulnerability index (CVI) dan Socio-Economi Vulnerability Index (SoVI). Metode partisipatif dapat membantu dalam menilai level kerentanan pada daerah pesisir. Lokasi penelitian 23 desa pesisir namun dipilih 10 sampel desa kajian. Masyarakat menilai fungsi kerentanan seperti exposure, sensitivity, dan adaptive capacity. Hasil penilaian tingkat exposure desa pesisir di Kabupaten Lombok Utara menunjukkan tingkat bervariasi. Sebanyak 4 desa yaitu desa mengalami paparan sedang, 4 desa tinggi, dan 2 desa rendah. Tingkat sensitivity menunjukkan bervariasi. Tujuh desa memiliki sensitivitas tinggi sedangkan dua desa sedang, dan satu desa rendah. Ancaman terbesar dirasakan membebani masyarakat pesisir Kabupaten Lombok Utara adalah ketinggian gelombang air laut signifikan yang dipengaruhi angin. Masyarakat nelayan kehilangan akses melaut akibat air laut tinggi. Semakin tinggi potensi dampak dan semakin rendah tingkat adaptasi, maka tingkat kerentanan masyarakat desa akan semakin tinggi atau sebaliknya. Secara menyeluruh, paparan berada pada tingkat sedang, kepekaan tinggi sampai sedang. Tingkat dampak potensial yang timbul dalam kategori sedang dan tingkat adaptasi masyarakat juga sedang, sehingga dapat disimpulkan tingkat kerentanan masyarakat adalah sedang
CITATION STYLE
Tunas Rancak, G., Akraboe Littaqwa, L. A., & Agustiningrum, C. (2023). Pendekatan Partisipatif Untuk Menentukan Tingkat Kerentanan Desa Pesisir Terhadap Dampak Perubahan Iklim Di Kabupaten Lombok Utara. JURNAL ENVIROTEK, 15(1), 66–70. https://doi.org/10.33005/envirotek.v15i1.223
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.