Background: PONV dapat menyebabkan ketidaknyamanan pasien dibandingkan nyeri pasca operasi. Mual dapat menyebabkan pasien tidak nyaman sedangkan muntah dapat menyebabkan meningkatnya risiko aspirasi. Insiden muntah secara umum terjadi sekitar 30%, insiden mual sekitar 50% dan kejadian PONV dapat mencapai 80%.Objectives: Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran terapi distraksi, relaksasi dan mobilisasi dalam mengatasi Post Operative Nausea and Vomiting (PONV) pada pasien post operasi di RSUD Indramayu.Design: Desain penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien yang mendapatkan anestesi sebanyak 30 orang menggunakantehnik accidental sampling. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data penelitian ini Analisis Univariat.Results: Hasil penelitian sebanyak 16 responden (53%) dalam kategori tetap, 14 responden (47%) dalam kategori berkurang. Sebanyak 22 responden (73%) yang dilakukan terapi distraksi dalam kategori tetap. Sebanyak 19 responden (63%) yang dilakukan terapi relaksasi dalam kategori tetap dan sebanyak 24 responden (80%) yang dilakukan tindakan mobilisasi dalam kategori berkurang.Conclusions: Terapi distraksi, relaksasi dan mobilisasi tidak dapat mengatasi kejadian Post Operative Nausea and Vomiting (PONV).
CITATION STYLE
Virgiani, B. N. (2019). Gambaran Terapi Distraksi, Relaksasi dan Mobilisasi dalam Mengatasi Post Operative Nausea and Vomiting (PONV) pada Pasien Post Operasi di RSUD Indramayu. Jurnal Surya, 11(02), 17–23. https://doi.org/10.38040/js.v11i02.34
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.