Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pendidikan karakter dalam perspektif Islam dan bagaimana cara mengimplementasikannya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan library reseach. Hasil penelitian in menunjukkan bahwa pendidikan karakter memiliki makna lebih tinggi daripada pendidikan moral, oleh karenanya pendidikan karakter bukan hanya mengajarkan benar salah, tetapi sekaligus menanamkan kebiasaan (habituation) tentang yang baik sehingga siswa menjadi paham, mampu merasakan, dan mau melakukan apa yang baik. Dalam pandangan Islam, karakter itu disebut dengan akhlak. Komponen pendidikan akhlak atau kepribadian meliputi: pengetahuan, sikap, dan perilaku dan identik dengan ajaran agama Islam itu sendiri yang bersumber dari Alquran dan al-Hadis. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa pendidikan karakter perspektif Islam merupakan sistem perilaku yang diwajibkan dalam agama Islam yang tertuang melalui nash al-quran dan Hadis Rasulullah Saw. Implementasi pendidikan karakter dalam Islam menurut hadis Rasulullah Saw, dapat diklasifikasikan dalam 6 tahapan yaitu: 1) Tauhid (dimulai sejak 0-2 tahun); 2) Adab (5-6 tahun); 3) Tanggung jawab diri (7-8 tahun); 4) Caring-Peduli (9-10 tahun); 5) Kemandirian (11-12 tahun); dan 6) Bermasyarakat (13 tahun ke atas).
CITATION STYLE
Nasihatun, S. (2019). Pendidikan Karakter dalam Perspektif Islam dan Strategi Implementasinya. Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan Dan Keagamaan, 7(2), 321–336. https://doi.org/10.36052/andragogi.v7i2.100
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.