Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Pontianak Barat mengalami peningkatan jumlah kasus sejak tiga tahun terakhir dari tahun 2017-2019, yaitu 11 kasus, 14 kasus menjadi 16 kasus. Indikator angka Bebas Jentik mengalami penurunan dari tahun 2018 ke 2019 yaitu 80,95% ke 72,05%. Indeks entomologi dapat digunakan untuk memudahkan menganalisis upaya pengendalian yang harus dilakukan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi larva dan mengukur kepadatan larva aedes di wilayah kerja UPTD Puskesmas Pontianak Barat. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif observasional dengan pendekatan cross sectional . Populasi dalam penelitian ini berjumlah 37 rumah. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling . Letak kontainer positif jentik lebih mendominasi di luar rumah (75%) daripada di dalam rumah (25%). Berdasarkan House Index (48,6%), Container Index (7,32%) dan Breteau Index (54%) menunjukkan kepadatan tinggi terhadap risiko penularan penyebaran penyakit DBD. Kemudian tempat perindukan dominan positif jentik terdapat pada kategori controllable sites (100%) dan jenis kontainer dominan positif jentik adalah tempayan (2,9%) serta penemuan kontainer baru yaitu 4 ember yang positif jentik merupakan wadah air untuk cuci tangan di masa pandemi covid-19. Jenis larva nyamuk dari 20 sampel yang diidentifikasi adalah Aedes (100%). Disarankan pihak puskesmas lebih meningkatkan pengendalian DBD pada masa pandemi covid-19, melaksanakan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) seluruh Rukun Tangga (RT) dan melakukan penggunaan indikator breateu index guna upaya pengendalian vektor.
CITATION STYLE
Saleh, I., & Sinarpi, T. T. (2022). IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KEPADATAN LARVA NYAMUK AEDES DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PONTIANAK BARAT. Jumantik, 9(1), 27. https://doi.org/10.29406/jjum.v9i1.4117
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.