Sektor pariwisata dan industri kuliner memiliki peran krusial dalam kontribusi terhadap perekonomian suatu daerah. Khususnya, kuliner menjadi salah satu sektor terbesar dalam ekonomi kreatif Indonesia, menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi kreatif. Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, memiliki potensi kuliner khasnya sendiri, salah satunya adalah "Kaldu Kokot". Kaldu Kokot adalah hidangan tradisional yang unik, dengan kombinasi kacang hijau dan tulang sapi yang menjadi daya tarik bagi para wisatawan. Wisata gastronomi di Sumenep memadukan potensi kekayaan budaya dan atraksi budaya lokal dengan kuliner, menciptakan pengalaman berharga bagi para pengunjung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Analisis Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) untuk menggali bagaimana pelaku usaha kuliner lokal mempromosikan Kaldu Kokot sebagai destinasi wisata gastronomi. Hasil penelitian menunjukkan berbagai strategi komunikasi yang diterapkan oleh pelaku usaha kuliner Kaldu Kokot, termasuk penggunaan bahasa Indonesia, penjelasan visual, demonstrasi fisik, dan pelayanan yang prima. Selain itu, penggunaan bahasa lokal, terutama bahasa Madura, menjadi penting dalam mempertahankan keaslian budaya lokal. Temuan ini memberikan wawasan penting bagi pengembangan gastronomi kuliner, khususnya terkait Kaldu Kokot di Sumenep, serta menyoroti betapa krusialnya pengalaman wisatawan dalam memajukan bisnis kuliner lokal dan kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
CITATION STYLE
Arta, A. N. br. T., & Moch. Imron Rosyidi. (2024). Fenomenologi Komunikasi Pelaku Usaha Kuliner Kaldu Kokot Sebagai Wisata Gastronomi di Kabupaten Sumenep. Jurnal Audiens, 4(4), 598–611. https://doi.org/10.18196/jas.v4i4.329
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.