Daun bidara (Ziziphus spina-christi L.) digunakan sebagai obat tradisional. Daun Bidara memiliki khasiat antioksidan, antiinflamasi, antimikroba, antifungi dan mencegah timbulnya tumor. Penggunaan daun bidara berkhasiat berdasarkan bukti empiris, tetapi belum diteliti keamanannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui batas toksisitas ekstrak etanol daun bidara berdasarkan gambaran morfologi dan histologi hati mencit. Prosedur dimulai dengan ekstraksi simplisia daun bidara secara maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Mencit sebanyak 15 ekor yang dibagi menjadi lima kelompok. Kelompok I (kontrol) yang hanya diberi Na-CMC 1%. Kelompok II, III, IV, dan V adalah kelompok perlakuan yang diberi ekstrak etanol daun bidara dengan dosis berturut-turut 60, 200, 600, dan 2000 mg/kgBb. Pemberian ekstrak dilakukan per oral selama 14 hari kemudian pada hari ke-15, toksisitas diamati. Toksisitas diamati dari preparat histologi hati mencit berdasarkan nilai kerusakan parenkimatosa, hidropik dan nekrosis. Ekstrak etanol daun bidara memberi pengaruh pada gambaran morfologi yaitu pada warna dan berat basah hati mencit serta adanya kerusakan histopatologi. Batas toksisitas diamati pada dosis 600 mg/kgBB. Kata kunci: Daun bidara, toksisitas, morfologi, histologi.
CITATION STYLE
Dhuha, N. S., Haeria, H., & Putri, H. E. (2019). Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Bidara (Ziziphus spina-christi L.) berdasarkan Gambaran Morfologi dan Histologi Hati Mencit. Ad-Dawaa’ Journal of Pharmaceutical Sciences, 2(1). https://doi.org/10.24252/djps.v2i1.6706
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.