Tradhisi Ngitung Batih Suronan yang berada di Desa Dongko Kecamatan Dongko Kabupaten Trenggalek ini merupakan salah satu acara rutin yang setiap taun diadakan pada malam 1 Suro. Acara tersebut diselenggarakan untuk menyambut datangnya tahun baru dan salah satu acara yang dianggap penting dan sakral untuk masyarakat Dongko. Ngitung berarti Ngitung, dan batih artinya jumlah anggota keluarga, termasuk keluarga sendiri dalam satu rumah. Tradhisi Ngitung Batih Suranan ini merupakan salah satu warisan budaya dari leluhur yang sudah dilakukan secara turun temurun hingga sekarang, mempunyai tujuan supaya mendapat kemakmuran dan ketentetraman lahir dan batin, diberi kesehatan lan keselamatan. Penelitian ini mempunyai tujuan mendiskripsikan tradisi Ngitung Batih Suranan dengan menggunakan konsep folklor, bermula dari sejarahnya, perlengkapan serta maknanya, proses jalanya acara, fungsinya dan perubahan budaya didalam tradisi ini. Penelitian ini termasuk kedalam penelitian folklor setengah lisan yang menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian menggunakan sumber primer dan sekunder. Teknik analisis data menggunakan teori perubahan budaya. Perubahan budaya dalam tradisi Ngitung Batih zaman sekarang sudah mengadakan acara berskala besar dengan berbagai kegiatan yang dikelola oleh Pemerintahan Desa Dongko dan Pemerintahan Kabupaten Trenggalek. Faktor yang menyebakan perubahan budaya tradhisi Ngitung Batih dibagi menjadi dua, internal dan eksternal.; Kata Kunci : Ngitung Batih, Suronan, Folklor, Sakral
CITATION STYLE
Ratnasari, N., & Susilo, Y. (2022). Tradisi Ngitung Batih Suranan di Desa Dongko Kecamatan Dongko Kabupaten Trenggalek. JOB (Jurnal Online Baradha), 18(3), 933–954. https://doi.org/10.26740/job.v18n3.p933-954
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.