INTISARIDalam penilaian guru teladan pada PKBM Surya Harapan yang sedang berkembang untuk disetarakan oleh sekolah pada umumnya. Saat ini pihak Kepala Sekolah dan Wakasek serta Manajemen rentan mengalami kesalahan dalam pengambilan keputusan karena dengan melakukan analisa terhadap rekomendasi atasan (Kepsek) yang belum secara numerik. Selain itu, dengan penilaian hanya berdasarkan aspek rekomendasi atasan saja ditemukan bahwa dengan data penilaian rekomendasi atasan yang sama akan tetapi pihak manajemen mengambil keputusan yang berbeda. Oleh karena itu diusulkan suatu model sistem pendukung keputusan yang dapat melakukan penilaian guru teladan secara numerik berdasarkan kebutuhan oleh pihak Kepsek dan Manajemen. Metode perhitungan sampel alternatif pada penelitian ini menggunakan Metode MPE dan WASPAS yang sebelumnya sudah dilakukan pengukuran performance menggunakan metode confusion metrix untuk mendapatkan metode manakah terbaik. Hasil perbandingan metode antara MPE dan WASPAS yang terbaik adalah MPE, dimana dengan uji Confusion Matrix MPE mendapat nilai 100% dan didukung dengan uji rank spearman mendapat nilai 0, 9152. Adapun untuk kriteria - kriteria usulan meliputi profesionalisme, kompetensi pedagogic, kepribadian dan sosial. Penelitian yang dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif, yang sumber pengumpulan datanya melalui observasi, wawancara, studi pustaka, kuisioner dan dokumentasi. Tujuan penelitian ini adalah mengembangakan model sistem pendukung keputusan penilaian guru teladan pada PKBM. Selain itu, untuk menentukan kriteria dan metode perhitungan alternatif untuk penilaian guru teladan pada PKBM Surya Harapan Kota Tangerang.Kata kunci— Penilaian, Guru, Teladan, MPE, WASPAS, Confusion Metrix. ABSTRACTAbstract—In the assessment of exemplary teachers at the Surya Harapan PKBM which is developing to be equalized by schools in general. Currently the Principal and Vice Principal and Management are prone to making mistakes in decision making because by analyzing the recommendations of superiors which have not been numerical. In addition, with the assessment only based on the supervisor's recommendation aspect, it was found that with the same supervisor's recommendation assessment data, the management took different decisions. Therefore, a decision support system model is proposed that can perform a numerical assessment of exemplary teachers based on the needs of the Principal and Management. The alternative sample calculation method in this study uses the MPE and WASPAS methods, which have previously been measured using the confusion matrix method to get which method is the best. The results of the comparison of methods between MPE and WASPAS the best is MPE, where the Confusion Matrix MPE test gets a score of 100% and is supported by the Spearman rank test gets a value of 0.9152. The proposed criteria include professionalism, pedagogic competence, personality and social. The research was conducted using a quantitative approach, the sources of which were to collect data through observation, interviews, literature studies, questionnaires and documentation. The purpose of this study was to develop a model of a model teacher assessment decision support system in PKBM. In addition, to determine the criteria and alternative calculation methods for the assessment of exemplary teachers at PKBM Surya Harapan Tangerang City. Keywords— Assessment, Teacher, Exemplary, MPE, WASPAS, Confusion Metrix.
CITATION STYLE
Wardana, A. K., Rira, N. Y., & Sari, L. (2022). Perbandingan Metode MPE dan WASPAS dalam Menentukan Guru Teladan : Studi Kasus di PKBM Surya Harapan Kota Tangerang. Respati, 17(1), 60. https://doi.org/10.35842/jtir.v17i1.442
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.