Latar Belakang Mual dan muntah dapat diakibatkan dari beberapa penyakit yaitu Dyspepsia, Gastritis dan Nausea and Vomiting. Untuk penatalaksanaan mual muntah maka diberikan obat anti mual dan muntah. Dalam islam, kita diwajibkan menjaga kesehatan dan memperhatikan makanan yang kita makanTujuanPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan obat anti mual dan muntah pada pasien mual dan muntah di puskesmas Karang Rejo periode januari-April 2017 dan mengetahui pandangan islam mengenai hukum berobat dan pola makan pada pasien.MetodeMetode penelitian merupakan penelitian deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif dengan mengumpulkan data sekunder yang diperoleh dari medical record di Puskesmas Karang Rejo Tarakan. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi yaitu pasien mual dan muntah yang mendapat obat anti mual dan muntah dengan data yang lengkap.Hasil dan DiskusiJumlah pasien mual dan muntah yang telah memenuhi kriteria inklusi sebanyak 604, pasien perempuan (66,1%), usia diatas 40 tahun (58%). Penyakit penyebab mual dan muntah adalah Dyspepsia (55,4%), Gastritis (39,5%) dan Nausea and Vomiting (5,1%). Terapi tunggal paling banyak untuk Dispepsia dan Gastritis adalah Antasida dan terapi kombinasi adalah Antasida dan Ranitidine. Terapi tunggal paling banyak untuk Nausea and Vomiting adalah Domperidone dan terapi kombinasi adalah Antasida dan Domperidone.KesimpulanObat anti mual dan muntah yang paling sering untuk terapi tunggal adalah Antasida dan untuk terapi kombinasi adalah Antasida dan Ranitidine.
CITATION STYLE
Falah, M., & Permana, D. (2022). Penggunaan Obat Anti Mual dan Muntah pada Pasien Mual dan Muntah di Puskesmas Karang Rejo Kota Tarakan. Yarsi Journal of Pharmacology, 1(2), 61–68. https://doi.org/10.33476/yjp.v1i2.2203
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.