Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki daya tarik pariwisata tinggi baik dari kalangan wisatawan lokal maupun mancanegara. Hal ini dapat dilihat dari jumlah kunjungan yang kian tahun semakin naik dari tahun-tahun sebelumnya. Peningkatan kunjungan wisatawan akan memberikan pengaruh baik bagi masyarakat sekitar. Di samping itu, walaupun sudah ada usaha-usaha untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, masih terdapat masalah ketidakseimbangan jumlah wisatawan di beberapa daerah. Oleh karena itu, diperlukan usaha untuk meratakan distribusi kunjungan wisatawan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengelompokkan objek wisata yang memiliki potensi untuk dikembangkan dengan menggunakan penerapan clustering metode algoritma k-means. Atribut yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Nama Provinsi, Nama, Kabupaten/Kota, Alam, Buatan, Budaya, Satuan, Tahun dengan perolehan hasil Clustering rendah, sedang, dan tinggi dengan nilai DBI yang diperoleh dari K=4 adalah 0.146. Cluster 0 merupakan Tingkat Daya Tarik Obyek Wisata Rendah dengan anggota cluster berjumlah 16 kabupaten , Cluster 1 merupakan Tingkat Daya Tarik Obyek Wisata sedang dengan anggota cluster berjumlah 9, Cluster 2 merupakan Tingkat Daya Tarik Obyek Wisata tinggi dengan anggota cluster berjumlah 1 kabupaten, dan Cluster 3 merupakan Tingkat Daya Tarik Obyek Wisata tinggi dengan anggota cluster berjumlah 1 kota
CITATION STYLE
Helia, A., Mulyawan, M., Lukman Rohmat, C., & Fathurrohman, F. (2024). ANALISIS PENGELOMPOKAN DAYA TARIK OBYEK WISATA BERDASARKAN JENISNYA MENGGUNAKAN METODE K-MEANS PADA DATA PEMPROV JABAR. JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika), 8(3), 2764–2772. https://doi.org/10.36040/jati.v8i3.8369
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.