Buah naga yang sering dikonsumsi adalah jenis buah naga kulit dan daging merah. Kulit buah naga mengandung zat warna alami antosianin cukup tinggi. Antosianin merupakan zat warna yang berperan memberikan warna merah berpotensi menjadi pewarna alami untuk pangan dan dapat dijadikan alternatif pengganti pewarna sintetis yang lebih aman bagi kesehatan. Serai merupakan tanaman yang berkelompok banyak tumbuhnya, biasanya sering digunakan sebagai rempah-rempah bumbu dapur. Pemanfaatan kulit buah naga dengan serai membuat minuman herbal juga diharapkan mampu meningkatkan minat konsumen terhadap produk minuman fungsional yang makin sehat terus meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan limbah kulit buah naga dengan serai sebagai minuman herbal, serta mencari hasil yang optimum dari panelis terhadap warna, aroma, tekstur, dan rasa. Rancangan penelitian ini menggunakan 5 sampel dengan uji hedonik dan dianalisis menggunakan metode Response Surface Methods (RSM). Formulasi 1 (95% kulit buah naga 5% serai), Formulasi 2 (90% kulit buah naga 10% serai), Formulasi 3 (85% kulit buah naga 15% serai), Formulasi 4 (80% kulit buah naga 20% serai), Formulasi 5 (75% kulit buah naga 25% serai). Berdasarkan hasil penelitian uji organoleptik minuman kulit buah naga dengan serai, maka dapat disimpulkan Perlakuan dengan hasil terbaik adalah F5 yaitu dengan formulasi kulit buah naga 75% dan serai 25% yang disukai oleh panelis.
CITATION STYLE
Wibowo, N. I., & , M. (2021). PEMANFAATAN LIMBAH KULIT BUAH NAGA MERAH (Hyloscereus polyrhizus) DENGAN PENAMBAHAN SERAI (Cymbopogon citratus) SEBAGAI MINUMAN HERBAL. Pro-STek, 3(2), 107. https://doi.org/10.35194/prs.v3i2.1923
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.