AbstrakPasien di rumah sakit sangat rentan terhadap penyakit, sehingga kebersihan lantai rumah sakit perludiperhatikan. Lantai rumah sakit yang kotor menjadi tempat pertumbuhan mikroorganisme patogen, makadari itu perlu dilakukan pelaksanaan desinfeksi dengan menggunakan desinfektan. Desinfektanmerupakan bahan kimia yang digunakan untuk membunuh mikroorganisme patogen. Apabila desinfektandosisnya kurang efektif, kemungkinan mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme yang ada di lantairumah sakit.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik. Pengumpulan datadengan cara observasi, wawancara, pengukuran, pemeriksaan dan perhitungan jumlah kuman. Datadalam penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Analisis data yang digunakan adalah uji ttest (pre-post). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah kuman pada lantai Ruang Parikesit KelasIII belum memenuhi standar yang disyaratkan, berdasarkan Kepmenkes RI No.1204/Menkes/SK/X/2004,yaitu 5-10 koloni/cm2 dan hasil penelitian pada Ruang Parikesit Kelas III, yaitu sebelum pemberiandesinfektan memiliki rata-rata mencapai 314,8 koloni/cm2 dan sesudah pemberian desinfektan memilikirata-rata mencapai 22,8 koloni/cm2.Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian desinfektan padasaat pengepelan dapat menghambat perkembangan jumlah kuman pada lantai.
CITATION STYLE
Emdiyono, S. V., & Triyantoro, B. (2018). PENGARUH PEMBERIAN KARBOL SEBAGAIDESINFEKTAN TERHADAP JUMLAH ANGKA KUMAN PADA LANTAI RUANG PARIKESIT KELAS III RUMAH SAKIT TK III.04.06.01 WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO TAHUN 2017. Buletin Keslingmas, 37(4), 512–518. https://doi.org/10.31983/keslingmas.v37i4.3804
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.