Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan mekanisme waktu yang paling optimal dalam mekanisme transmisi kebijakan moneter baik pada sistem moneter konvensional maupun sistem moneter Islam dalam merespon sasaran akhir inflasi, serta untuk membuktikan kebijakan moneter yang lebih efektif antara sistem moneter konvensional melalui jalur langsung (JUB), jalur suku bunga (rSBI) dan jalur nilai tukar, dengan sistem moneter Islam melalui jalur langsung (JUB), jalur bagi-hasil (rSBIS) dan jalur nilai tukar, dalam merespon sasaran akhir inflasi. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah eksplanasi, metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan studi kasus. Penelitian ini seluruhnya menggunakan data sekunder di Indonesia tahun 2008.1-2020.12. Untuk menjawab hipotesis penelitian, digunakan metode analisis Vector Auto Regression (VAR), dan Vector Error Correction Model (VECM). Hasil penelitian membuktikan bahwa lag optimal lag yang di butuhkan oleh transmisi kebijkan moneter melalui instrumen pada sistem konvensional dan syariah guna mencapai tujuan akhir inflasi adalah dalam kurun waktu tiga bulan bulan. Hasil impulse response function (IRF) bahwa guncangan dari RSBI, RPUAB, GWMK, SBIS, PUAS, dan GWMS direspon negatif oleh inflasi meskipun pada periode-periode awal adanya kecendrungan terjadi ketidak stabilan, namun pada periode ke enam (enam bulan) sampai periode ke sepuluh (sepuluh bulan) telah mencapai keseimbangan.
CITATION STYLE
Chaidir, T., Rois, I., & Jalaluddin. (2022). KONSISTENSI WAKTU OPTIMAL MEKANISME TRANSMISI KEBIJAKAN MONETER PADA SISTEM MONETER GANDA DI INDONESIA. Elastisitas - Jurnal Ekonomi Pembangunan, 4(1), 59–76. https://doi.org/10.29303/e-jep.v4i1.57
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.