Pengkajian kitab kuning di Pesantren merupakan unsur penting dari padanya, dan hal ini secara umum cenderung mengalami kemunduran, karena berbagai hal. Karena itu pengkajian tentang pemanfaatan kitab kuning di pesantren penting dilakukan. Penelitian ini menyoroti realitas pengkajian kitab kuning di pesantren. Fokus penelitian ini adalah PP HIdayatullah Ternate. Karena penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, maka teknik pengumpulan datanya adalah wawancara, observasi dan studi dokumen dan pustaka. Analisis datanya adalah deskreprif kualitatif. PP Hidayatullah Ternate termasuk pondok pesantren kombinasi yang selain membina satuan pendidikan formal berupa sekolah dan madrasah, juga membina kepesantrenan, termasuk pengajian kitab. Santri yang dibina di dalamnya laki-laki dan perempuan. Dalam program kepesantrenan selain salat berjemaah, hafalan Al Alquran dan hadits, juga ada taklim diniyah (pengkajian kitab) dan ada halaqah diniyah. Pengkajian kitab memilih 5 kitab yang digariskan oleh Pengurus Pusat Hidayatullah berkaitan dengan Aqidah, Fiqih, Tafsir. Sirah dan Bahasa Arab. Para pengajarnya adalah kader-kader Hidayatullah sendiri dan lainnya. Pengkajian kitab ini dengan metode ceramah dan kitab pegangannya adalah terjemahannya. Santri hanya mendengar tanpa memiliki kitabnya. Kendala utama adalah kemampuan berbahasa Arab uantuk pengkajian kitab, terutama bagi santri yang dapat digolongkan tidak memilikinya. Kata Kunci: Pondok Pesantren, Hidayatullah Ternate, Pengkajian kitab.
CITATION STYLE
Bachrong, F. (2018). Pembelajaran Kitab Kuning pada Pondok Pesantren Hidayatullah Ternate. PUSAKA, 6(1), 105–116. https://doi.org/10.31969/pusaka.v6i1.43
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.