Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan pemecahan masalah matematis menggunakan Project Based Learning berpendekatan STEM ditinjau dari mathematical resilience. Metode penelitian yang digunakan adalah mix method. Analisis kuantitatif digunakan untuk menguji apakah Project Based Learning berpendekatan STEM mencapai ketuntasan belajar. Kemudian, analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis kemampuan pemecahan masalah matematis ditinjau dari mathematical resilience dengan memilih 3 subjek menggunakan purposive sampling. Subjek penelitian yang dipilih terdiri dari 1 orang dengan mathematical resilience rendah, 1 orang dengan mathematical resilience sedang, dan 1 orang dengan mathematical resilience tinggi. Setelah dilakukan uji t, diperoleh hasil penelitian yaitu Project Based Learning berpendekatan STEM menunjukkan ketuntasan klasikal. Selanjutnya ditinjau dari mathematical resilience, secara umum siswa kategori mathematical resilience tinggi dapat memenuhi 4 indikator kemampuan pemecahan masalah matematis, siswa kategori mathematical resilience sedang dapat memenuhi 3 dari 4 indikator kemampuan pemecahan masalah matematis, dan siswa kategori mathematical resilience rendah dapat memenuhi 1 hingga 2 indikator kemampuan pemecahan masalah matematis.
CITATION STYLE
Salsabila, F., Dwijanto, D., & Suyitno, A. (2024). Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau dari Mathematical Resilience pada Project Based Learning Berpendekatan STEM. Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika, 8(1), 646–654. https://doi.org/10.31004/cendekia.v8i1.2909
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.