HUBUNGAN JAM KERJA DAN KESEHATAN PEKERJA DI INDONESIA

  • Ramadani K
N/ACitations
Citations of this article
87Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Indonesia menempati peringkat 5 dengan predikat no guarantee of rights pada International Trade Union Confederation (ITUC). Hal ini menunjukkan Indonesia memiliki predikat buruk untuk bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan jam kerja terhadap kesehatan pekerja di Indonesia. Penelitian ini pernah dilakukan di beberapa negara, namun belum pernah dilakukan di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2019. Metode yang digunakan adalah menggunakan Regresi Logistik Biner. Hasil analisis deskriptif menunjukkan lebih dari separuh pekerja di Indonesia bekerja selama lebih dari 40 jam/minggu. Sementara itu, hasil penelitian ditemukan bahwa jam kerja memiliki hubungan negatif dan signifikan terhadap kesehatan pekerja. Responden dengan lama kerja lebih dari 35 jam/minggu memiliki kecenderungan yang lebih rendah untuk sehat dibandingkan dengan responden dengan lama kerja kurang dari 35 jam/minggu. Kerjasama antara pemerintah dan perusahaan memiliki peran penting dalam peningkatan kesehatan pekerja, penyusunan waktu kerja yang lebih efektif dan efisien sehingga berdampak positif pada peningkatan kesehatan pekerja.

Cite

CITATION STYLE

APA

Ramadani, K. D. (2021). HUBUNGAN JAM KERJA DAN KESEHATAN PEKERJA DI INDONESIA. Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa, 8(1), 33. https://doi.org/10.29406/jkmk.v8i1.2638

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free