Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran deskriptif tentang makna simbolis ragam hias pada Waruga-Waruga di Maumbi Kabupaten Minahasa Utara. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Untuk mendapatkan data penelitian berupa ragam hias digunakan metode onbservasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang dikumpulkan, dikelompokkan, dan analisis tidak dalam bentuk angka, tapi penyajiannya dengan menggambarkan dalam bentuk kata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa bentuk ragam hias pada Waruga-Waruga di Maumbi Kabupaten Minahasa Utara dengan pola hias berbentuk manusia, hewan, tumbuhan, dan geometris diantaranya dengan makna masing-masing: 1) Sebagai Walian adalah mereka yang berperan memimpin sebuah upacara agama atau upacara adat. Selain itu mereka juga adalah ahli dalam bidangnya masing-masing. 2) Ragam hias berbentuk manusia digambarkan dengan posisi kaki kangkang, menunjukan sebagai seorang lelaki kuat atau dalam Bahasa Tombulu disebut Tuama ketez, Bahasa Tonsea disebut Tuama Keted, Bahasa Totemboan dan Tolour disebut Tuama Keter. 3) Ragam Hias manusia perempuan merupakan simbol dari Lingkan Wene atau sebagai Dewi Padi ( kesuburan) di tanah Minahasa. 4) Ular Hitam pemberi tanda bahaya simbol dari kewaspadaan. 5) Burung Manguni sebagai pembawa kabar baik dan buruk. 6) Burung Pisok bermakna energik dan lincah. 7) Tanaman Paku, wujud dari pada lengkung ujungnya atau pucuknya, memberi makna lembut dan bersahaja, dan 8) Ragam hias geometris berbentuk bola mata Burung Manguni yang bermakna sigap dan cermat.
CITATION STYLE
Tulus, A. (2022). KAJIAN MAKNA SIMBOLIS RAGAM HIAS PADA WARUGA-WARUGA DI MAUMBI KABUPATEN MINAHASA UTARA. KOMPETENSI, 1(09), 760–770. https://doi.org/10.53682/kompetensi.v1i09.2892
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.