RSUD Sleman sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) berfungsi memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat tanpa mengutamakan mencari keuntungan. RSUD Sleman dituntut dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat. Untuk itu RSUD Sleman harus mampu mengoptimalkan pendapatan dan melakukan efisiensi biaya. Dari sisi optimalisasi pendapatan, RSUD Sleman perlu melakukan perubahan tarif layanan, sedangkan dari sisi efisiensi biaya, RSUD Sleman perlu melakukan perbaikan manajemen persediaan obat dan bahan medis habis pakai. Saat ini, manajemen persediaan obat di RSUD Sleman masih memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan tersebut antara lain terkait dengan pengadaan obat dilakukan berdasarkan permintaan masing-masing dokter (doctor-centric), beberapa pencatatan persediaan masih dilakukan secara manual, belum ada sistem informasi manajemen persediaan obat dan bahan medis habis pakai yang terintegrasi. Selain itu terdapat keterbatasan kapasitas gudang obat di RSUD Sleman. Program pengabdian ini dilakukan untuk membantu RSUD Sleman memperbaiki manajemen persediaan obat dan bahan medis habis pakai melalui perbaikan tata kelola sediaan medis dengan pendekatan management-centric. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah focus group discussion (FGD), wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Luaran pengabdian ini adalah kajian manajemen persediaan obat dan bahan medis habis pakai di RSUD Sleman yang berisi analisis masalah dan rekomendasi perbaikan.
CITATION STYLE
Mahmudi, M., Nurhidayat, S., & Najamuddin, Y. (2022). Optimalisasi Manajemen Persediaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai di RSUD Sleman. Jurnal Abdimas Madani Dan Lestari (JAMALI), 138–150. https://doi.org/10.20885/jamali.vol5.iss2.art6
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.