Pemukiman kumuh erat kaitannya dengan masalah kesehatan, konsumsi pangan, keamanan pangan, dan persoalan kesejahteraan lainnya. Kehidupan masyarakat di wilayah kumuh seringkali merupakan potret kemiskinan dari orang-orang yang tinggal di dalamnya. Strategi koping rumah tangga di daerah kumuh terhadap permasalahan tersebut didiskusikan. 59 PERNYATAAN KUNCI Kemiskinan menyebabkan sulitnya seseorang mendapatkan kesejahteraan dan kehidupan yang layak. Potret kemiskinan di Indonesia dicerminkan oleh rendahnya daya beli sehingga akses pangan dan non pangan semakin sulit diperoleh. Masyarakat yang tinggal di pemukiman kumuh menjadi warga yang kurang beruntung karena fasilitas untuk meraih hidup layak tidak terwujud. Kebijakan pengentasan kemiskinan yang selama ini dilakukan oleh pemerintah belum menunjukkan daya ungkit yang maksimal. IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Untuk mengatasi tingginya angka putus sekolah warga miskin (termasuk di daerah kumuh), hal yang disarankan kepada pemerintah adalah membantu pendanaan sekolah-sekolah swasta sehingga anak-anak miskin yang bersekolah di sekolah swasta juga dapat memperoleh pembebasan biaya pendidikan. Saat ini pemerintah baru membebaskan biaya pendidikan untuk sekolah negeri saja, sedangkan anak sekolah dari keluarga miskin banyak yang bersekolah di swasta. Pengentasan kemiskinan dapat dilakukan apabila perbaikan mutu SDM secara terus menerus menjadi fokus perhatian pemerintah. Hal ini dapat diwujudkan dengan meningkatkan partisipasi sekolah pada anak-anak usia sekolah, wajib belajar 9 tahun perlu ditingkatkan menjadi 12 tahun, akses masuk ke perguruan tinggi ditingkatkan sehingga mutu SDM bangsa semakin baik. K e h i d u p a n d i p e m u k i m a n k u m u h menunjukkan betapa rendahnya kualitas kehidupan masyarakat di wilayah tersebut. Oleh karena itu, mengurangi keberadaan pemukiman kumuh harus dilakukan dengan penyediaan perumahan yang layak dan terjangkau. Di kota-kota besar, dengan 60 keterbatasan lahan yang tersedia, maka penyediaan perumahan perlu diarahkan pada model apartemen/rumah susun yang memenuhi syarat pemukiman yang sehat. Perbaikan kesejahteraan masyarakat antara lain dicerminkan oleh ketersediaan lapangan pekerjaan. Pengurangan pengangguran dapat dilakukan apabila tenaga-tenaga kerja terserap dengan baik pada bidang kerja yang relevan dengan pendidikan masyarakat. Untuk mengatasi masalah anak balita yang menderita status gizi kurang dan pendek, maka pemerintah perlu meningkatkan pelayanan program gizi di posyandu sehingga posyandu tidak terkesan hanya sebagai pos penimbangan anak. Revitalisasi posyandu selama ini hanya lip service saja tetapi implementasinya di tingkat lapangan tidak dirasakan. Model perbaikan gizi melalui posyandu seharusnya mengutamakan kegiatan PMT (pemberian makanan tambahan) bagi anak-anak balita dari keluarga miskin dengan memberikan voucher kepada orang tuanya yang dapat ditukar dengan makanan anak balita yang bergizi semisal susu atau telur.
CITATION STYLE
Khomsan, A. (2015). AKSES PANGAN, HIGIENE, SANITASI LINGKUNGAN, DAN STRATEGI KOPING RUMAH TANGGA DI DAERAH KUMUH. RISALAH KEBIJAKAN PERTANIAN DAN LINGKUNGAN: Rumusan Kajian Strategis Bidang Pertanian Dan Lingkungan, 1(2), 59. https://doi.org/10.20957/jkebijakan.v1i2.10281
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.