Kesadaran masyarakat akan pentingnya memahami sains dan teknologi sangat kurang, padahal eksplorasi yang terus menerus dilakukan merupakan kunci untuk menemukan sesuatu yang baru yang berguna bagi masyarakat dan memudahkan pekerjaan manusia. Minat yang minim dan keterbatasan fasilitas yang dapat diakses semua kalangan menjadi salah satu permasalahannya. Perancangan Museum Sains dan Teknologi di Banda Aceh ini diharapkan bisa menjadi alternatif dalam menumbuhkan minat masyarakat terhadap sains dan teknologi untuk mengetahui, memahami dan mengeksplorasi sains dan teknologi. Dengan memperhatikan fungsi bangunan meliputi pengguna, kegiatan pengguna, kebutuhan ruang, organisasi ruang, zonasi, program ruang, dan persyaratan teknis bangunan, diharapkan dapat memberikan sebuah fasilitas yang disenangi oleh akademisi, cendekiawan, wisatawan, dan masyarakat umum terhadap sains dan teknologi. Lokasi perancangan Museum Sains dan Teknologi terletak di Jalan Sultan Iskandar Muda, Ulee Lheu, Meuraxa, Kota Banda Aceh. Peruntukan lahan kawasan ini sebagai kawasan pariwisata. Perancangan Museum Sains dan teknologi ini menggunakan tema arsitektur ekologi yang ditampilkan pada bentuk layout, fasad bangunan dan pemanfaatan tapak secara maksimal sebagai hasil respon yang ramah lingkungan dengan memperhatikan ekologi dan menyelaraskannya dengan bangunan. The land designation of this area as a tourism area. The design of this Science and Technology Museum uses the theme of ecological architecture displayed in the form of layouts, building facades and maximum use of the site as a result of an environmentally friendly response by paying attention to ecology and aligning it with buildings.
CITATION STYLE
Aqmal, S. M., Rauzi, E. N., & Edytia, M. H. A. (2023). Perancangan Museum Sains dan Teknologi di Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur Dan Perencanaan, 6(4), 102–107. https://doi.org/10.24815/jimap.v6i4.21184
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.