Hubungan Faktor Trauma Masa Lalu dengan Status Mental Beresiko Gangguan Psikosis Pada Remaja Akhir di DKI Jakarta

  • Hasanah C
  • Ambarini T
N/ACitations
Citations of this article
239Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji hubungan antara faktor yang menyebabkan trauma masa lalu dengan status mental beresiko gangguan psikosis pada remaja. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif eksplanatori dengan analisis uji korelasi Spearman’s rho dengan 183 subjek, terdiri dari 91 laki-laki dan 92 perempuan dengan kriteria remaja akhir berusia 17-24 tahun yang berdomisili di Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode survey menggunakan kuisioner. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur faktor trauma pada masa lalu adalah kuisioner faktor trauma pada masa lalu, sedangka alat ukur yang mengukur status mental beresiko gangguan psikosis adalah skala identifikasi status mental beresiko gangguan psikosis. Kedua alat ukur dikembangkan oleh Ambarini (2019). Penelitian ini menghasilkan terdapat hubungan signifikan antara faktor trauma masa lalu dengan status mental beresiko gangguan psikosis. Hubungan ini memiliki kekuatan arah positif, artinya apabila seseorang memiliki nilai faktor trauma pada masa lalu yang tinggi maka resiko memiliki status mental beresiko juga akan tinggi.

Cite

CITATION STYLE

APA

Hasanah, C. D. U., & Ambarini, T. K. (2018). Hubungan Faktor Trauma Masa Lalu dengan Status Mental Beresiko Gangguan Psikosis Pada Remaja Akhir di DKI Jakarta. INSAN Jurnal Psikologi Dan Kesehatan Mental, 3(2), 73. https://doi.org/10.20473/jpkm.v3i22018.73-81

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free