Tujuan penelitian ini untuk Mempelajari pengaruh ketebalan ampas tebu yang berbeda terhadap kelangsungan hidup ikan jelawat selama transpotrasi sistem kering dan untuk menentukan ketebalan ampas tebu yang optimal untuk kelangsungan hidup ikan jelawat yang tinggi selama transportasi sistem kering. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan sesuai model Hanafiah (2012) dengan 4 perlakuan 3 ulangan adapun metode penelitian yang dilakukan adalah perlakuan A tidak menggunakan ampas tebu, perlakuan B ampas tebu dengan ketebalan 5 cm, perlakuan C ampas tebu dengan ketebalan 10 cm dan perlakuan D ampas tebu dengan ketebalan 15 cm. Berdasarkan hasil penelitian mengenai transportasi ikan jelawat (Leptobarbus hoevenii) menggunakan sistem kering dengan ketebalan media ampas tebu yang berbeda berpengaruh sangat nyata terhadap perubahan bobot, masa induksi, masa sedatif, kelangsungan hidup setelah transportasi dan kelangsungan hidup setelah pemeliharaan ikan jelawat selama proses transportasi, maka dapat disimpulkan bahwa perubahan bobot yang tertinggi pada ikan jelawat 2,11 (g), sedangkan perlakuan D (ampas tebu dengan ketebalan 15 cm) memberikan hasil masa induksi yang terbaik (2 menit). Hasil penelitian perlakuan C (ampas tebu dengan ketebalan 10 cm) menghasilkan masa induksi yang terbaik (7 jam), perlakuan B (ampas tebu dengan ketebalan 10 cm) menghasilkan tingkat kelangsungan hidup yang terbaik (8,97 %) setelah tranportasi, sedangkan perlakuan C (ampas tebu dengan ketebalan 10 cm) menghasilkan tingkat kelangsungan hidup yang terbaik (9,57 %) setelah pemeliharaan. Kata kunci: Ikan jelawat, ampas tebu, transportasi sistem kering.
CITATION STYLE
Syafarani, A., Raharjo, E. I., & Lestari, T. P. (2020). Transportasi Benih Ikan Jelawat (Leptobarbus Hoeveni) Menggunakan Sistem Kering Dengan Ketebalan Media Ampas Tebu Yang Berbeda. Jurnal Borneo Akuatika, 2(2). https://doi.org/10.29406/jba.v2i2.2402
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.