Daun tembakau sebagian besar digunakansebagai bahan baku rokok saat ini oleh industri rokok, walaupun rokok dianggap kurang baik dari sisi kesehatan. Sementara daun tembakau jarang digunakan untuk bidang pangan dan kesehatan. Dalam penelitian ini, daun tembakau digunakan sebagai sumber minyak atsiri yang selanjutnya berfungsi sebagai senyawa antimikroba. Minyak atsiri didapatkan dengan cara destilasi uap daun tembakau kering, dan senyawa dalam minyak atsiri selanjutnya dideteksi dengan gas kromatografi mass spektra (GC-MS) sebelum diuji kemampuannya dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans. Hasil uji menunjukkan kadar air daun tembakau sebesar 79,67+1,29%, sedangkan rendemen dan berat jenis minyak atsiri daun tembakau sebesar 0,026+0,004% dan 0,934+0,169 g/ml. Komponen kimia minyak atsiri daun tembakau terdiri dari 39 komponen dengan 16 senyawa komponen utama antara lain asam 7-Octadecanoic, methyl ester (CAS) dan neophytadiene. Aktivitas antimikroba minyak atsiri daun tembakau akan semakin tinggi dengan meningkatnya konsentrasi minyak atsiri, dengan zona hambat 7,222 mm pada konsentrasi 72% (v/v). Konsentrasi minyak atsiri daun tembakau yang dapat menghambat pertumbuhan C. albicans sebesar 3,67 mg/ ml - 29,18 mg/ml.
CITATION STYLE
Suwasono, S., Wulandari, D. T., & Giyarto, G. (2022). Aktivitas Antimikroba Minyak Atsiri Daun Tembakau (Nicotiana tabaccum L.) Terhadap Candida albicans. National Multidisciplinary Sciences, 1(2), 311–323. https://doi.org/10.32528/nms.v1i2.79
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.