Obesitas terjadi karena akumulasi lemak berlebih di dalam tubuh. Akumulasi lemak menimbulkan low grade inflammation pada jaringan adiposa, menyebabkan peningkatan sitokin inflamasi seperti tumor necrosis factor-alpha, interleukin-1 beta, dan interleukin-6 (IL-6). Peningkatan sekresi IL-6 merangsang hepar meningkatkan produksi protein fase akut. High sensitivity C-reactive protein (hs-CRP) sebagai penanda inflamasi merupakan protein fase akut. Low density lipoprotein (LDL-kolesterol) adalah lipoprotein yang paling banyak mengandung kolesterol. Peningkatan kadar hs-CRP dan kadar LDL-kolesterol pada obesitas diidentifikasi sebagai faktor risiko aterosklerosis. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan hs-CRP dengan LDL-kolesterol pada penyandang obes, merupakan penelitian analitik rancangan potong lintang dilakukan September 2018 sampai Agustus 2019. Kadar hs-CRP diperiksa dengan metode enzyme linked immunoassay (ELISA), sedangkan kadar LDL-kolesterol dengan metode kalkulasi (rumus Friedewald). Uji korelasi Spearman digunakan untuk menganalisi data, jika didapatkan nilai p<0,05 korelasi dinyatakan bermakna. Subjek penelitian berjumlah 26 penyandang obes terdiri dari 6 laki-laki (23,1%) dan 20 perempuan (76,9%). Rerata umur subjek penelitian adalah 36,46(7,68) tahun. Rerata kadar hs-CRP dan kadar LDL-kolesterol adalah 5,08(1,28) mg/L dan 154,69(45,8) mg/dL. Analisis korelasi menunjukkan korelasi positif lemah dan tidak bermakna secara statistik antara kadar hs-CRP dengan kadar LDL-kolesterol (r= 0,333, p=0,096). Simpulan: Terdapat korelasi positif lemah antara kadar hs-CRP dengan kadar LDL-kolesterol pada penyandang obes. Kata kunci : Obesitas, High Sensitivity C-Reactive, Low Density Lipoprotein
CITATION STYLE
Djamin, R. D. (2020). KORELASI KADAR HIGH SENSITIVITY C-REACTIVE PROTEIN DENGAN KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN PADA PENYANDANG OBES. Human Care Journal, 5(3), 676. https://doi.org/10.32883/hcj.v5i3.717
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.