Abstract. Diabetes mellitus is a lifelong metabolic illness that can occur in all levels of society, and causes the rising of glucose levels in the bloodstream. Normalizing the glucose levels can be done either by therapy of changing the lifestyle or ingesting oral antihyperglycemic medicine. The patient using oral antihyperglycemic medicine has to take the medicine regularly and cannot miss any of it, thus the adherence of the patient is important. This study was done to depict adherence and reasons of disobedience on ingesting oral hyperglycemic medicine of Type 2 Diabetes Mellitus patients in Puskesmas Cikutra Lama Bandung using MMAS-8 type questionnaire on 25 adults as subjects with criteria such as man or woman, in the range of 18-65 year old, and is treated with oral antihyperglycemic on January 2021-May 2022. This study was carry out on May 2022 with interview method. MMAS-8 is used because of its objectiveness and can be used to both identify and measure how the patients adhere to ingesting oral hyperglycemic medicine. From 25 subjects, 36% has "high adherence", 16% has "medium adherence", and 48% has "low adherence". There are several factors that promote low adherence such as forgetting or being lazy to take the medicine and also the minimal knowledge of the patient's ongoing treatment. Abstrak. Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik seumur hidup yang dapat ditemui di berbagai kalangan masyarakat dan menyebabkan meningkatnya kadar glukosa dalam tubuh. Untuk mengembalikan kadar glukosa dalam tubuh menjadi normal, dilakukan terapi dengan mengubah gaya hidup atau pun dengan obat antihiperglikemik oral. Pasien yang menggunakan obat antihiperglikemik oral harus menggunakannya secara teratur dan tidak boleh terlewat, sehingga kepatuhan pasien menjadi hal yang sangat penting. Pada penelitian ini, dilakukan studi gambaran kepatuhan dan faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Puskesmas Cikutra Lama 1 Bandung dengan menggunakan kuesioner MMAS-8 kepada 25 subjek dewasa dengan kriteria wanita atau pria, berumur 18-65 tahun, dan sedang menjalankan pengobatan antihiperglikemik oral pada periode Januari 2021-Mei 2022 di Puskesmas Cikutra Lama 1 Bandung. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2022 dengan metode wawancara. MMAS-8 digunakan karena sifatnya yang objektif dan dapat digunakan untuk identifikasi masalah kepatuhan pasien juga dapat digunakan untuk memantau kepatuhan pasien. Dari 25 subjek, sebanyak 36% memiliki tingkat kepatuhan tinggi, 16% memiliki tingkat kepatuhan sedang,dan 48% memiliki tingkat kepatuhan yang rendah. Ketidakpatuhan pasien dapat disebabkan karena adanya beberapa faktor yang mempengaruhi, seperti lupa, adanya rasa resah dan malas, dan juga minimnya pengetahuan dalam pengobatan yang dijalani pasien.
CITATION STYLE
Diva Rachmadita Kusumawardani, Fetri Lestari, & Umi Yuniarni. (2022). Studi Kepatuhan Penggunaan Obat Antihiperglikemik Oral pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Puskesmas Cikutra Lama 1 Bandung. Bandung Conference Series: Pharmacy, 2(2). https://doi.org/10.29313/bcsp.v2i2.4106
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.