Penyakit gugur daun Pestalotiopsis (PGDP mengalami outbreak dengan luas serangan di Indonesia mencapai 382.000 ha pada tahun 2019. Akibatnya, penurunan produksi karet lebih dari 30%. Hingga saat ini, cara yang efektif untuk pengendalian penyakit ini belum dilaporkan. Upaya pengendalian penyakit dapat dilakukan dengan meningkatkan sistem pertahanan tanaman dan menekan jumlah inokulum di perkebunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi pupuk dan fungsida terhadap kerapatan tajuk dan penambahan produksi pada klon GT 1 yang terserang PGDP. Dibandingkan kontrol, pemupukan 100 % dosis rekomendasi meningkatkan kerapatan tajuk 4% dengan kenaikan produksi 3 g/p/s. Pemberian ekstra 25% Nitrogen dan ekstra Kalium dapat memicu kerapatan tajuk berturut-turut 5% dan 6% dengan kenaikan produksi 5 dan 6 g/p/s. Kerapatan tajuk terbukti meningkat baik dengan penyemprotan fungisida di gawangan maupun pengasapan pada daun muda masing-masing 9%, dan diiringi kenaikan produksi berturut-turut 5 g/p/s. Kombinasi aplikasi pupuk ektra 25% N, K dan fungisida pada gawangan dan fogging memberikan kerapatan tajuk 9% dan kenaikan produksi 10 g/p/s. Pemupukan berperan dalam meningkatkan tajuk dan produksi. Aplikasi fungisida di gawangan dan fogging dapat mempertahankan tajuk lebih baik.
CITATION STYLE
Febbiyanti, T. R., Stevanus, C. T., & Tistama, R. (2021). PERANAN PUPUK DAN FUNGISIDA TERHADAP PEMULIHAN TAJUK AKIBAT PENYAKIT GUGUR DAUN PESTALOTIOPSIS PADA KLON GT 1 DI KEBUN PERCOBAAN PUSAT PENELITIAN KARET SEMBAWA. Jurnal Penelitian Karet. https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v2i38.705
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.