Yogyakarta selain terkenal sebagai kota perjuangan, kota pelajar, kota pariwisata jugadikenal sebagai kota budaya. Sebutan kota budaya untuk kota ini berkaitan erat dengan peninggalan-peninggalan budaya bernilai tinggi pada masa kejayaan kerajaan yang sampai kini masih tetap lestari. Meskipun berbagai layanan online sudah diterapkan, namun demikian sangat disayangkan karena belum terlihat adanya pengembangan e-Culture, padahal di Yogyakarta mempunyai nilai-nilai kebudayaan yang sangat potensial sehingga e-Culture ini sangat penting untuk kota yang berkemajuan dan berbudaya. Penelitian ini mengembangkan konsep mobile city dengan membangun aplikasi dengan teknologi mobile berbasis android untuk menginventarisir kebudayaan di kota Yogyakarta untuk mendukung konsep Jogja Smart City. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan studi literature. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan sekunder yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait dan masyarakat, sedangkan data sekunder diperoleh melalui data yang telah diteliti dan dikumpulkan oleh pihak lain yang berkaitan dengan objek penelitian. Hasil penelitian ini mengembangkan aplikasi mobile untuk menginventarisir kebudayaan di Kota Yogyakarta. Aplikasi ini juga dapat digunakan untuk menunjang promosi dan perwujudan konsep Jogja Smart City.
CITATION STYLE
Sumiyatun, S., & Prayitna, A. (2020). PENGEMBANGAN KONSEP MOBILE CITY MENUJU JOGJA SMART CITY. Jurnal SAINTEKOM, 10(1), 44. https://doi.org/10.33020/saintekom.v10i1.108
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.