Penelitian ini berawal dari banyaknya masalah yang ditemukan dalam pembelajaran motorik halus. Perkembangan motorik halus berkenaan dengan koordinasi mata dan otot-otot halus, baik itu dalam cara memegang pensil yang benar, prewriting, mewarnai dengan rapi, menggambar bentuk bermakna, bermain Playdough, menggunting, menempel, melipat kertas, meremas, menjumput, finger painting dan lain sebagainya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan motorik halus dengan menggunakan Model ASYIK dimana subjek penelitian adalah kelas sakura (usia 4-5 tahun) KB Inklusi Harapan Yasti Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas atau action research yang terdiri dari 2 siklus dengan desain penelitian model spiral dari Kemmis dan Taggart. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, catatan lapangan dan dokumentasi. Hasilnya Model ASYIK dapat meningkatkan kemampuan motorik halus. Hal ini disebabkan dalam pembelajaran dengan Model ASYIK anak sangat tertarik dengan kegiatan pembelajaran kreatif dan menyenangkan serta gerak dan lagu. Model ASYIK menciptakan lingkungan belajar yang nyaman, menyenangkan mulai dari perencanaan pembelajaran hingga kegiatan akhir. Pembelajaran motorik halus yang sebelumnya dihindari anak sebaliknya menjadi ketagihan setelah menggunakan Model ASYIK
CITATION STYLE
Wulan, W. M., & Watini, S. (2023). Implementasi Model ASYIK dalam Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus di KB Inklusi. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 7(1), 323–335. https://doi.org/10.31004/obsesi.v7i1.3107
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.